Ketika Bangsa Eropa Memperebutkan Maluku Historia


Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Spanyol

Kedatangan Spanyol ke Maluku menimbulkan konflik dengan Portugis. Portugis menuduh Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas. Konflik tersebut diatasi melalui perjanjian Saragos, yang isinya antara lain.


Kolonialisme di Indonesia Kedatangan Bangsa Portugis dan Spanyol

Dengan demikian, penyebabnya yaitu orang Spanyol senang berdagang di Maluku sehingga jumlahnya semakin banyak. Bagi Portugis, kehadiran Spanyol merupakan pelanggaran atas hal monopolinya. Akibatnya, timbul persaingan antara Portugis dan pedagang Spanyol. Persaingan tersebut sejalan dengan pertentantangan antara Ternate bersekutu dengan Portugis.


Sejarah Awal Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia ruber.id

Kedatangan orang-orang Spanyol ke Tidore yaitu awal mulanya konflik dengan Portugis di Maluku. Kedatangan Spanyol dan Portugis di Maluku keduanya menuduh kalo udah terjadi pelanggaran perjanjian, kalo Spanyol dan Portugis sebelumnya udah membuat perjanjian yang disebut dengan Perjanjian Tordesillas.


Tujuan Kedatangan Bangsa Portugis Di Indonesia

Kedatangan Spanyol ke Maluku menimbulkan konflik dengan Portugis dan diselesaikan dengan perjanjian Zaragoza. Dampak dari adanya perjanjian Zaragoza yaitu. Diharuskannya Spanyol meninggalkan wilayah Maluku. Portugis yang memicu perlawanan terhadap Spanyol. Perebutan kekausaan dengan kerajaan lokal di Maluku.


(22 April 1529) Perjanjian Zaragoza, Saat Portugis dan Spanyol Perebutkan Maluku

Kedatangan Spanyol di Maluku membuat Portugis harus segera menentukan pilihan. Portugis menyadari bahwa mereka wajib memperkuat posisi di kepulauan rempah-rempah itu (Bernard Hubertus Maria Vlekke, Nusantara: Sejarah Indonesia, 2008:106). Akhirnya, Portugis memilih bersekutu dengan Ternate.


Perjanjian Saragosa, Ketika Maluku Diperebutkan oleh Portugis dan Spanyol Dailysia

Sementara Portugis di sisi timur. Alasan mengapa Portugis dan Spanyol bisa bertemu di Maluku padahal memiliki rute atau jalur pelayaran yang berbeda, karena bumi itu bulat. Mereka berlayar dengan sisi yang berlainan, namun akan bertemu di titik yang sama meskipun dengan jalur yang berbeda. Spanyol menuju pelayaran barat, sedangkan Portugis.


Keruwetan Perang TernatePortugis vs TidoreSpanyol

Kedatangan Spanyol di Maluku Memunculkan Konflik dengan Portugis Maluku, atau yang dikenal sebagai Kepulauan Maluku, merupakan wilayah kepulauan yang kaya akan rempah-rempah, terutama pala dan cengkeh. Kekayaan rempah-rempah inilah yang membuat Maluku menjadi incaran bangsa-bangsa Eropa pada masa penjelajahan maritim pada abad ke-16.


Perjanjian Zaragoza Ketika Dunia Hanya Milik Spanyol & Portugis

Perjanjian Saragosa terjadi karena adanya pertikaian antara Spanyol dan Portugis di Maluku, di mana masing-masing pihak ingin memonopoli hasil bumi dari tanah Maluku, khususnya rempah-rempah. Portugis telah tiba di Maluku pada 1512 M dan diterima oleh Raja Ternate yang saat itu tengah bermusuhan dengan Tidore, sehingga Raja Ternate membutuhkan.


Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia YouTube

Lemari L. Kedatangan Spanyol di Maluku menimbulkan konflik dengan Portugi. Portugis menuduh melanggar perjanjian Tordesillas. Konflik tersebut pun diatasi dengan perjanjian Saragosa, yang isinya antara lain adalah. a. Portugis berdagang di wilayah Maluku Utara dan Spanyol di Maluku Selatan b. Keduanya membangun serikat dagang bersama dan.


Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis YouTube

Rombongan pertama penjelajah Spanyol yang tiba di Kepulauan Maluku dipimpin oleh Kapten Joan Sbastian El Cano. Mengutip modul pembelajaran SMA Sejarah Indonesia (2020) terbitan Kemendikbud RI, tujuan dari kedatangan Bangsa Spanyol adalah untuk mewujudkan semangat 3G, yaitu: Gold, yaitu mencari emas dan mencari kekayaan (dari perdagangan rempah).


Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia (Nusantara)

Kesimpulan. Kedatangan Spanyol di Maluku pada abad ke-16 menimbulkan konflik dengan Portugis karena persaingan ekonomi, perjanjian-perjanjian yang tidak jelas, dan ambisi untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah yang berharga. Konflik ini berdampak besar pada Maluku dan berlangsung hingga akhirnya diselesaikan melalui perjanjian damai.


Cinta Buku Portugis & Spanyol di Maluku

Portugis pun terus menjelajah 'Kepulauan Rempah-rempah" hingga ke timur. Pada 1512, Portugis menemukan Maluku, pusat rempah-rempah. Portugis segera bersekutu dengan Ternate, kerajaan setempat dan membangun benteng di sana. Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia. Namun pada 1521, Spanyol tiba di Maluku setelah sebelumnya menemukan Filipina.


Ketika Bangsa Eropa Memperebutkan Maluku Historia

Diantaranya adalah penjajahan Spanyol di Indonesia dan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda selama 3,5 abad lamanya sejak abad ke-17 hingga abad ke-20 masehi. Era selanjutnya, yaitu era kemerdekaan yang terjadi sejak dibacakannya naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Presiden Soekarno.


Sejarah Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia Freedomsiana

Kedatangan Spanyol mengakibatkan Konflik. Kepulauan Maluku yang kaya akan rempah-rempahnya telah diakuisisi oleh Portugis. Dengan adanya pengambilalihan wilayah yang dilakukan oleh pihak Portugis, maka bangsa mana pun tidak berhak mengklaimnya. Portugis pun menggunakan kesepakatan dalam perjanjian Tordesillas yang dilaksanakan pada 7 Juni 1494.


Keruwetan Perang TernatePortugis vs TidoreSpanyol

Wakil Komandan Portugis, Francisco Serrao, bahkan memenangkan kepercayaan Sultan Bayanullah setelah membantu Ternate dalam sejumlah perang dagang dengan Tidore. Pada 1521, rombongan bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano mendarat di wilayah Tidore dan disambut baik oleh sultannya. Kedatangan Spanyol ke Maluku membuat Portugis.


Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia, dari Rempah hingga Menjajah

Sejarah Kedatangan Spanyol. Spanyol disebut-sebut sebagai bangsa perintis penjelajahan samudera demi mencari rempah-rempah. Pada 3 Agustus 1492, pelaut asal Spanyol, Christopher Columbus, memimpin pelayaran ke arah barat. Armada Columbus tiba di Kepulauan Kanari, Afrika sebelah Barat, tanggal 6 September 1492.

Scroll to Top